Nama : An
Nisaa’
Nim :
175231056
Kelas : 2B
Nama penulis : DR.H.M.ATHO MUDZHAR
Judul Buku : Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek
Tahun Terbit : 2011
Penerbit : Pustaka Pelajar
Kota Terbit : Yogyakarta
PENDEKATAN
STUDI ISLAM DALAM TEORI DAN PRAKTEK
DR. H.M.ATHO
MUDZHAR
BAB I
ISLAM SEBAGAI
SASARAN STUDI DAN PENELITIAN
Ilmu yang
membahas tentang hukum alam yang terjadi atau keteraturan-keteraturan dari
alam. Sedangkan, Ilmu alam bersifat
mencari kesalahan yang berulang dari sebuah gejala-gejala alam, lalu diangakat
menjadi teori, hukum.
Yang dimaksud
islam sebagai wahyu adalah Allah menyampaikan wahyu yang berupa al-Quran dan
Hadis lewat nabi Muhammad. Karena masih banyak umat Islam yang mempermasalahkan
penafsiran hadist, jadi banyak metode untuk mencari bukti dari Hadis dari
metode yang dilakukan secara pribadi dan secara berkelompok. Sama seperti al-Quran
yang membutuhkan studi mendalam, dalam hadis pun usaha ini perlu dilakukan
juga. Seperti hadis yang dibukukan dalam kitab-kitab fikih juga menjadi
persoalan, semua itu menjadi pertanyaan yang perlu dikaji menggunakan studi
dalam bidang Hadist.
Dalam meneliti
agama yang pertama diteliti adalah persoalan mengamati perilaku, mental dan
proses mental manusia secara alamiah. Yang kedua adalah isi naskah atau sumber-sumber
ajaran agama,s esuatu dapat dikatakan ilmu apabila dapat diukur dan dibuktikan.
Dalam penelitian ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu masyarakat
dalam pemikiran keagamaan dikarenakan banyaknya adat dan budaya maka pemikiran
masyarakat sangat berpengaruh. Lalu adalah perbedaan geografi dan wilayah juga
bisa mempengaruhi, dan bisa dijadikan sasaran penelitian. Yang ketiga adalah
interaksi anatara pemeluk suatu agama dengan pemeluk agama lainnya. . Ilmu
budaya tidak berulang sifatnya melainkan mempunyai keunikan sendiri. Ilmu alam
dan ilmu budaya masih berkaitan dengan ilmu sosial karena ilmu sosial masih
bisa dibuktikan kembali kebenarannya.
Berbagai macam
produk sejarsh seperti teologi syi’ah, konsep khulafah rasyidin, seluruh
bangunan sejarah islam era klasik, tengah, dan modern. Ada pula sejarah
politik, ekonomi,sosial dan masih banyak lagi salah satunya adalah masjid di Jawa
yang mempunyai banyak kesamaan dengan bentuk pagoda, karena semua itu perlu
dijadikan sasaran penelitian.
BAB 2
METODOLOGI
PENELITIAN AGAMA PEMBEDAAN PENELITIAN AGAMA DAN KEAGAMAAN
Untuk ilmu
agama lebih baik menggunakan metode penelitian yang terbuka karena adanya ushul
fiqh dalam hukum agama Islam dan ilmu mustahal hadis adalah metode yang menilai
ketepatan kekuatan sabda-sabda nabi Muhammad SAW. Sedangkan ilmu keagamaan
sebaiknya menggunakan ilmu sosial karena sasarannya adalah agama sebagai ilmu
sosial yang baru dirintis dan belum banyak pengalaman. Banyak para ahli yang
mendebatkan apakah agama dan keagamaan bisa diteliti. Salah satu ahli yang
mengemukakan tentang agama dan keagmaan dapat dijadikan sasaran penelitian,
karena agama sebagai doktrin sedangkan keagamaan sebagai ilmu sosial. Ilmu
agama lebih bersifat penelitian budaya sedangkan penelitian keagamaan bersifat
sosiologis dan belum mencerminkan arti penelitian agama. Perbedaan tersebut
dapat membedakan jenis metode penelitian yang diperlukan.
Teori tidak
perlu digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Karena penelitian itu harus melahirkan
sebuah teori, bukan menggunakan teori sebagai bahan penelitiannya bahkan
menggunakannya sebagai sebuah studi pendekatan juga tidak bisa apabila hanya
menggunakan satu studi pendekatan karena mendapatkan penemuan yang cenderung
sempit. Banyak orang mengemukakan ilmu sosial lebih dekat dengan ilmu alam dan
ilmu budaya, kaum peneliti cenderung meletakkan ilmu sosial lebih dekat dengan
ilmu budaya karena tingkah laku sosial yang selalu mengacu pada aturan tingkah laku
atau kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat.
Mereka lebih
memilih menggunakan studi lapangan sedangkan teori digunakan untuk tolok ukur
sebuah penelitian untuk membatasi pengertian-pengertian yang dikumpulkan.
Penelitian agama yang menggunakan metode budaya bisa dilakukan menggunakan
berbagai cara seperti studi naskah, studi langsung, dan studi pemikiran
Grounded
research adalah salah
salah satu cara yang dapat digunakan untuk penelitian agama. Ada tiga pokok
yang menjadi ciri grounded research :
1. Adanya data
yang menjelaskan sebuah sebab akibat sehingga membentuk suatu sistim secara
utuh.
2. Adanya tujuan
untuk merumuskan sebuah teori
3. Menggunakan
analisis pembandingan agar dapat digunakan oada tiap kategori.
Kelemahannya
adalah sulit untuk mencari kapan penelitian harus berhenti. pendekatan yang
digunakan bisa gagal karena adanya data yang baru masuk. Kekuatannya adalah
data yang diterima lebih mendalam karena penelitian dilakukan secara langsung
ke lapangan. Salah satu contoh yang menggunakan metode grounded
research adalah masjid dan bakul keramat.
BAB 3
PENYUSUNAN
DESAIN PENELITIAN AGAMA
Desain penelitian agama sebagai gejala budaya
mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Perumusan
masalah dalam penelitian
2. Menjabarkan
sebuah masalah penelitian
3. Memahami kegunaan
dan perubahan secara drastis sebuah penelitian
4. Metode-metode
dalam pengumpulan data
5. Rencana
penyusunan laporan penelitian
Penelitian agama bisa menggunakan beberapa
desain penelitian baik yang bisa digunakan dalam penelitian budaya maupun
penelitian sosial.
BAB 4
TEORI-TEORI
TENTANG JATUHNYA DAULAT BANI UMAYYAH DAN BANGKITNYA DAULAT BANI ABBASIYYAH
Jatuhnya
daulat bani ummayah pada tahun 750M dan bangkitnya daulat bani abbasiyah sangat
menarik perhatian. Banyak yang mengemukakan bahwa itu adalah suatu revolusi
dalam arti yang sebenarnya.
Pada zaman kedaulatan
bani abbasiyyah sering disebut juga masa keemasan agama islam atau puncak
kejayaan agama islam,karena semakin melebarnya ajaran-ajaran islam, dan semakin
banyak nya ilmu-ilmu tentang agama islam berkembang seperti ilmu kalam, dll. Pada
masa sebelum revolusi ideologi sangat dikritik keras oleh masyarakat karena
kelalaiannya dalam lembaga-lembaga sosial, lalu ada juga tentang pengkritikan
kaum intelektual dan juga revolusi tidak hanya dipelopori oleh kaum bawah
melainkan juga dari kaum penguasa.
Teori-teori
tentang kebangkitan bani abbasiyah ada beberapa macam yang pertama teori
pengelompokan kebangsaan, kedua teori pengelompokan atas dasar paham keagamaan
dan yang ketiga adalah pengelompokan tentang kesukuan dalam teori ketiga
mengemukakan bahwa banni abasiyyah menang karena dibantu oleh beberapa suku
yang ada. Teori yang keempat adalah teori tentang ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar