Minggu, 04 Februari 2018

pendekatan studi islam dalam teori dan praktek

Nama : An Nisaa’
Nim : 175231056
Kelas : 2B
Nama penulis  : DR.H.M.ATHO MUDZHAR
Judul Buku      : Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek
Tahun Terbit    : 2011
Penerbit           : Pustaka Pelajar
Kota Terbit      : Yogyakarta
PENDEKATAN STUDI ISLAM DALAM TEORI DAN PRAKTEK
DR. H.M.ATHO MUDZHAR

BAB I
ISLAM SEBAGAI SASARAN STUDI DAN PENELITIAN
Ilmu yang membahas tentang hukum alam yang terjadi atau keteraturan-keteraturan dari alam. Sedangkan, Ilmu alam  bersifat mencari kesalahan yang berulang dari sebuah gejala-gejala alam, lalu diangakat menjadi teori, hukum.
Yang dimaksud islam sebagai wahyu adalah Allah menyampaikan wahyu yang berupa al-Quran dan Hadis lewat nabi Muhammad. Karena masih banyak umat Islam yang mempermasalahkan penafsiran hadist, jadi banyak metode untuk mencari bukti dari Hadis dari metode yang dilakukan secara pribadi dan secara berkelompok. Sama seperti al-Quran yang membutuhkan studi mendalam, dalam hadis pun usaha ini perlu dilakukan juga. Seperti hadis yang dibukukan dalam kitab-kitab fikih juga menjadi persoalan, semua itu menjadi pertanyaan yang perlu dikaji menggunakan studi dalam bidang Hadist.
Dalam meneliti agama yang pertama diteliti adalah persoalan mengamati perilaku, mental dan proses mental manusia secara alamiah. Yang  kedua adalah isi naskah atau sumber-sumber ajaran agama,s esuatu dapat dikatakan ilmu apabila dapat diukur dan dibuktikan.  Dalam penelitian ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu masyarakat dalam pemikiran keagamaan dikarenakan banyaknya adat dan budaya maka pemikiran masyarakat sangat berpengaruh. Lalu adalah perbedaan geografi dan wilayah juga bisa mempengaruhi, dan bisa dijadikan sasaran penelitian. Yang ketiga adalah interaksi anatara pemeluk suatu agama dengan pemeluk agama lainnya. . Ilmu budaya tidak berulang sifatnya melainkan mempunyai keunikan sendiri. Ilmu alam dan ilmu budaya masih berkaitan dengan ilmu sosial karena ilmu sosial masih bisa dibuktikan kembali kebenarannya.

Berbagai macam produk sejarsh seperti teologi syi’ah, konsep khulafah rasyidin, seluruh bangunan sejarah islam era klasik, tengah, dan modern. Ada pula sejarah politik, ekonomi,sosial dan masih banyak lagi salah satunya adalah masjid di Jawa yang mempunyai banyak kesamaan dengan bentuk pagoda, karena semua itu perlu dijadikan sasaran penelitian.

BAB 2
METODOLOGI PENELITIAN AGAMA PEMBEDAAN PENELITIAN AGAMA DAN KEAGAMAAN
Untuk ilmu agama lebih baik menggunakan metode penelitian yang terbuka karena adanya ushul fiqh dalam hukum agama Islam dan ilmu mustahal hadis adalah metode yang menilai ketepatan kekuatan sabda-sabda nabi Muhammad SAW. Sedangkan ilmu keagamaan sebaiknya menggunakan ilmu sosial karena sasarannya adalah agama sebagai ilmu sosial yang baru dirintis dan belum banyak pengalaman. Banyak para ahli yang mendebatkan apakah agama dan keagamaan bisa diteliti. Salah satu ahli yang mengemukakan tentang agama dan keagmaan dapat dijadikan sasaran penelitian, karena agama sebagai doktrin sedangkan keagamaan sebagai ilmu sosial. Ilmu agama lebih bersifat penelitian budaya sedangkan penelitian keagamaan bersifat sosiologis dan belum mencerminkan arti penelitian agama. Perbedaan tersebut dapat membedakan jenis metode penelitian yang diperlukan.
Teori tidak perlu digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Karena penelitian itu harus melahirkan sebuah teori, bukan menggunakan teori sebagai bahan penelitiannya bahkan menggunakannya sebagai sebuah studi pendekatan juga tidak bisa apabila hanya menggunakan satu studi pendekatan karena mendapatkan penemuan yang cenderung sempit. Banyak orang mengemukakan ilmu sosial lebih dekat dengan ilmu alam dan ilmu budaya, kaum peneliti cenderung meletakkan ilmu sosial lebih dekat dengan ilmu budaya karena tingkah laku sosial  yang selalu mengacu pada aturan tingkah laku atau kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat.
Mereka lebih memilih menggunakan studi lapangan sedangkan teori digunakan untuk tolok ukur sebuah penelitian untuk membatasi pengertian-pengertian yang dikumpulkan. Penelitian agama yang menggunakan metode budaya bisa dilakukan menggunakan berbagai cara seperti studi naskah, studi langsung, dan studi pemikiran
Grounded research adalah salah salah satu cara yang dapat digunakan untuk penelitian agama. Ada tiga pokok yang menjadi ciri grounded research :
1.      Adanya data yang menjelaskan sebuah sebab akibat sehingga membentuk suatu sistim secara utuh.
2.      Adanya tujuan untuk merumuskan sebuah teori
3.      Menggunakan analisis pembandingan agar dapat digunakan oada tiap kategori.
Kelemahannya adalah sulit untuk mencari kapan penelitian harus berhenti. pendekatan yang digunakan bisa gagal karena adanya data yang baru masuk. Kekuatannya adalah data yang diterima lebih mendalam karena penelitian dilakukan secara langsung ke lapangan.  Salah satu contoh yang menggunakan metode grounded research adalah masjid dan bakul keramat.

BAB 3
PENYUSUNAN DESAIN PENELITIAN AGAMA

Desain penelitian agama sebagai gejala budaya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1.      Perumusan masalah dalam penelitian
2.      Menjabarkan sebuah masalah penelitian
3.      Memahami kegunaan dan perubahan secara drastis sebuah penelitian
4.      Metode-metode dalam pengumpulan data
5.      Rencana penyusunan laporan penelitian
Penelitian agama bisa menggunakan beberapa desain penelitian baik yang bisa digunakan dalam penelitian budaya maupun penelitian sosial.

BAB 4
TEORI-TEORI TENTANG JATUHNYA DAULAT BANI UMAYYAH DAN BANGKITNYA DAULAT BANI ABBASIYYAH

Jatuhnya daulat bani ummayah pada tahun 750M dan bangkitnya daulat bani abbasiyah sangat menarik perhatian. Banyak yang mengemukakan bahwa itu adalah suatu revolusi dalam arti yang sebenarnya.
Pada zaman kedaulatan bani abbasiyyah sering disebut juga masa keemasan agama islam atau puncak kejayaan agama islam,karena semakin melebarnya ajaran-ajaran islam, dan semakin banyak nya ilmu-ilmu tentang agama islam berkembang seperti ilmu kalam, dll. Pada masa sebelum revolusi ideologi sangat dikritik keras oleh masyarakat karena kelalaiannya dalam lembaga-lembaga sosial, lalu ada juga tentang pengkritikan kaum intelektual dan juga revolusi tidak hanya dipelopori oleh kaum bawah melainkan juga dari kaum penguasa.
Teori-teori tentang kebangkitan bani abbasiyah ada beberapa macam yang pertama teori pengelompokan kebangsaan, kedua teori pengelompokan atas dasar paham keagamaan dan yang ketiga adalah pengelompokan tentang kesukuan dalam teori ketiga mengemukakan bahwa banni abasiyyah menang karena dibantu oleh beberapa suku yang ada. Teori yang keempat adalah teori tentang ekonomi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Akhir Metodologi Studi Islam

Nama : An Nisaa’ NIM : 175231056 Kelas : Perbankan Syariah 2B IAIN SURAKARTA Refleksi Saya sebagai Mahasiswa Islam terhadap Warun...