Jumat, 23 Maret 2018

Live In di Pondok Pesantren Salamah Wabarokah

Nama : An Nisaa'
NIM   : 175231056
Kelas  : PBS 2B
IAIN SURAKARTA

     Live in dipesantren? Kata-kata itu tidak pernah terfikirkan oleh saya, mungkin karena saya dari jurusan Perbankan Syariah dalam fikiran saya mana mungkin anak Perbankan suruh ke pesantren untuk live in, kan kalo anak Perbankan main nya ke Bank-Bank Syariah dan yang berhubungan sama uang. Pada semester 2 ini, saya menjumpai mata kuliah Metodologi Studi Islam, saya kira yang dipelajari setiiap hari tentang Studi islam atau tentang Sejarah-sejarah islam saja. Ternyata apa yang saya bayangkan tentang live in dipesantren ini benar terjadi, saya disuruh membuat kelompok yang masing-masing  berjumlah 4-5 orang dan disuruh live in di area Sukoharjo dan Sragen dalam waktu 1×24 jam.
     Saya kaget kenapa mata kuliah Metodologi studi islam harus live in dipesantren? Pertanyaan itu sampai sekarang masih menjadi pertanyaan yang belum ada jawabannya. Kelanjutan dari live in tadi, setelah mendapat perintah tadi saya mencari kelompok. Dalam kelompok saya ada 5 orang termasuk saya, perjuangan mencari pondok pesantren sangat melelahkan.
     Hari pertama pencarian pondok hanya 2 teman saya yang mencari pesantren, mereka pergi ke daerah ngruki. Disana teman saya tidak berani meminta izin, dan kembali pulang. Kemudian saya dan teman-teman saya kembali browsing di internet pondok apa saja yang ada di daerah sukoharjo dan sragen.
     Akhirnya memutuskan untuk mencari ke daerah sukoharjo terlebih dahulu, saya berangkat dari kos sekitar pukul 08.00 ke pondok pesantren Singo Ludiro, sesampainya disana saya bertanya kepada ibu-ibu karena pondoknya terlihat di digunakan lagi, ternyata benar pondok tersebut sudah lama tidak digunakan dan telah pindah tempat. Pondok pesantren tersebut berada di Solo kota bukan termasuk Sukoharjo dan ternyata pondok tersebut juga sudah pindah ke daerah serengan dengan namanya pondok pesantren Agung Syuhada Singo Ludiro. Lalu saya berniat pergi ke pondok tersebut dengan petunjuk arah yang telah diberitahu oleh ibu-ibu tadi, karena merasa terlalu jauh sampai ditengah jalan saya berbalik arah dan browsing lagi di internet pondok pesantren lain didaerah Sukoharjo.
     Akhirnya saya menemukan pondok yang tidak terlalu jauh dengan posisi saya yaitu pondok pesantren Darul Hidayah disana saya disambut dengan baik oleh pengurus pondok. Saya disana bertanya apakah boleh Live In di pondok tersebut, lalu Gus Ahmad sebutan untuk bapak pengurus pondok pesantren tersebut diizinkan. Saya boleh memilih hari apa saja untuk Live in disana, Gus ahmad menjelaskan apabila saya live in hari sabtu sampai minggu akan menjumpai kajian pada malam minggu dan kajian pada minggu pagi. Karena hari minggu adalah hari libur, jadi disana saya tidak akan mendapat pengetahuan tentang pembelajaran kitab kuning. Dan juga pondok pesantren tersebut bergabung dengan sekolah. Saya minta kontak gus ahmad untuk kepastiannya nanti.
     Setelah dari pondok Darul Hidayah saya pulang ke kos, dan membahas hasil pencarian pondok pesantren tadi bersama teman satu kelompok. Lalu kita memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu kepada Pak Endy apakah boleh Live in di pondok pesantren yang tergabung dengan sekolahan. Setelah mendapat jawaban dari pak endy kalau tidak boleh dan harus murni pondok pesantren. Lalu saya dan teman-teman sepakat untuk mencari pondok pesantren ke daerah sragen karena disana terkenal banyak sekali pondok pesantren.
   Setelah sepakat untuk mencari pondok pesantren daerah sragen saya mulai mencari informasi lewat internet, pondok pesantren yang ada disragen apa saja. Lalu teman saya punya saudara yang kenal dengan salah satu pengurus pondok pesantren didaerah sragen. Lalu teman saya menanyakan apakah pondok tersebut boleh untuk live in, akhirnya teman saya diajak pergi kepondok tersebut untuk meminta izin kepada nyai pondok pesantren tersebut.
     Akhirnya mendapat persetujuan dari nyai nya untuk live in disana, dan djelaskan kalau pondoknya tersebut kecil, dan tidak memadai. Masih sederhana lah lebih singkatnya, karena masih masa pembaruan atau pembangunan ulang. Pondok pesantren tersebut bernama Salamah Wabarokah.
Pondok pesantren Salamah Wabarokah beralamatkan di canden, ketro, tanon sragen. Pondok tersebut berdiri pada tahun 1990. Abah pondok tersebut awalnya pergi kerumah Mbah Jazari boyolali meminta izin untuk mendirikan pondok pesantren lalu diberi izin dan diberilah nama pondok tersebut Salamah Wabarokah.

     Saya dan teman-teman memutuskan berangkat ke pondok pesantren pada hari Senin tangga 12 maret 2018. Saya berangkat jam 16.00 setelah mata kuliah Dasar-Dasar Bank Syariah, sebenarnya masih ada mata kuliah ushul fikih tetapi saya dan teman-teman memutuskan untuk mengambil libur karena takut kesorean sampai di sragen. Saya berangkat berboncengan dengan mbak nurul, handayani dengan mbk yeni, dan rita sendiri. Selama perjalanan ke sragen saya merasa sangat jauh, karena lewat desa dan jalannya pun masih banyak yang berlubang, mungkin karena itu pertama kalinya saya pergi ke sragen. Sampai di sepertiga perjalanan saya berhenti untuk menggunakan jas hujan, karena sudah mulai hujan, walaupun tidak deras kita tetap memakai jas hujan karena takutnya nanti hujannya tambah deras dan saya tidak memabawa baju ganti lebih.
     Samapi dipertengahan perjalanan saya berhenti karena hujan semakin deras dan jalan yang saya lewati banyak lubangnya. saya tidak bisa melihat jalan karena hujan sangat deras, dan jalan tergenang air sehingga kita memutuskan untuk berhenti di SPBU kali jambe utuk berteduh menunggu hujan reda.
     Setelah hujan reda saya melanjutkan perjalanan ke sragen, saat sampai diGemolong ternyata mati lampu. saya sampai diSragen sekitar pukul 19.00 WIB,  Saya dan teman-teman tidak langsung pergi ke Pondok Pesantren Salamah Wabarokah tetapi saya pergi kerumah salah satu teman saya untuk sholat dan ganti baju terlebih dahulu. Sampai disana kita disambut baik oleh orang tua rita, saya disuruh bersih-bersih terlebih dahulu lalu sholat. Setelah itu saya disuruh makan oleh orang tua rita. Dan setelah makan saya melanjutkan perjalanan ke Pondok yang jaraknya kurang lebih 500m dari rumah rita.
     Saya sampai di pondok pesantren pukul 18.00 WIB, disana saya disambut nyai pondok pesantren tersebut dengan baik. Disana saya disuruh menunggu Mbak santri untuk dijelaskan dimana saya akan tidur. Disana sambil menunggu saya diberi tahu tentang pondok pesantren oleh bu nyaidan diberi teh anget. Setelah mbak santri sudah selesai mengurus santri yang lain, mbak santri mengajak saya pergi ke kamar. Sayaa diajak pergi ke kamar mbak-mbak santri.
     Disana saya dijelaskan tentang sejarah pondok, dan mereka bercerita kenapa mereka nyantri disana, beberapa alasan mbak-mbak santri kenapa mau nyantri adalah “ karena tuntutan orang tua, dan mereka ingin istiqomah dalam belajar tentang agama” alasan yang kedua adalah “mereka ingin dicarikan jodoh oleh abah dan nyai, yang tau akan agama dan yang bisa membawanya kejalan yang benar” katanya. Mbak santri juga bercerita tentang kegiatan-kegiatan mereka saat dipondok pesantren. Ada salah satu mbak-mbak yang tinggal dipondok dari kelas 1 SD sampai sekarang.
Setelah bercerita lama kita diajak berkeliling seisi pondok pesantren Salamah Wabarakah, disana terdapat  kamar diantaranya kamar al-hidayah, kamar sa’adhahy, kamar istiqomah, kamar al huda, kamar al-fafah, setiap kamar terdapat rak buku, lemari pakaian dan tumoukan kasur untuk tidur. Disana terdapat 10 kamar mandi, ada juga koperasi pondok sawaba, gudang, dapur dan aula perempuan yang diggunakan untuk belajar, mengaji, sholat, dan ada juga yang menggunakan untuk tidur.
     Sistem jaga disana dibagi menjadi 2 yaitu piket jaga malam dari selesainya kegiatan jam 9 malam sampai jam 2 pagi untuk membangunkan santri untuk melakukan sholat malam dan melakukan mujadah apabila tidak ikut mujadah didenda 2 ribu. Dan kedua adalah jaga dari jam 2 sampai subuh dan melanjutkan untuk masak. Disana yang belanja ke pasar adalah laki-laki agar tidak ribet.
Setelah berkeliling pondok pesantren kita kembali lagi kekamar untuk istirahat, disana saya bertanya kepada mbak-mbaknya peraturan apa saja yang ada di pondok pesantren tersebut, ini diantaranya tata tertib tersebut :
1.      Dilarang membawa hp (hp sudah disediakan oleh pondok ada 2)
2.      Harus ikut mujadah
3.      Apabila akan keluar darilingkungan pesantren harus pamit
4.      Malem jumat sholawatan
5.      Harus berwudhu sebelum tidur
6.      Pulang 1tahun 3 kali (mauludan, idhul adha, akhirusanah)
7.      Piket membersihkan lingkungan pesantren
8.      Dan masih banayak lagi.
     Setelah bercerita soal pondok pesantren kita disuruh tidur sama mbak nya, tetapi saya tidak bisa tidur sampai jam 12 malam, sssetelah itu saya mencoba untuk tidur . dan pada pukul 2 malam kita dibangunkan untuk sholat malam dan ikut ke aula untuk mujadahan, awalnya saya sangat kaget karena baru saya bisa tidur, lalu dibangunkan. Setelah saya terbangun saya wudhu lalu sholat malam dan naik ke aula untuk mujadahan yang dipimpin oleh nyai. Ternyata anak pondok tidak semua mudah dibangunkan mereka juga susah dibangunkan. Setelah selesai mujadah saya kembali kekamar, disana kita disuruh tidur kemabali nanti akan dibangunkan saat sholat subuh, Alhamdulillahnya saya bisa tidur.
     Setelah adzan subuh berkumandang saya dibangunkan untuk sholat, lalu saya naik keaula atas untuk sholat berjamaah. Setelah itu diajak untuk bersholawat untuk nabi. Saya turun dari aula sekitar pukul 6 pagi, setelah itu saya membantu menyiapkan makanan untuk adek-adek pesantren. Jumlah santri disana ada 110 santri yang 75 masih sekolah dan yang 35 tidak.
     Disana saya melihat pembagian makanan untuk para santri dan juga membantu, yang membuat saya kaget adalah mereka minum air langsung dari kran. Saya sayangat kaget kenapa minumnya langsung dari kran apa tidak ada air galon, lalu mbak santrinya menjawab kalau memang kegiatan apapun menggunakan air dari kran yang diambil dari sumur yang telah didoakan.
Setelah selesai sarapan, memakai sepatu dan bersiap untuk pergi ke sekoalh. Sebelum itu mereka berbaris untuk membaca doa bersama, dan menyanyikan yel-yel pesantren bersama-sama, setelah itu mereka bersalaman satu sama lain untuk berangkat kesekolah.

     Setelah selesai membantu masak dan memberikan makanan kepada santri dan ikut berdoa bersama, saya kembali kekamar untuk istirahat, sesampainya dikamar saya tidak jadi istirahat tetapi saya menghampiri seorang santri yang bernama anggun kelas 4 SD yang tidak masuk sekolah dan duduk dipojokan kamar. Lalu saya bertanya,
 “adek namanya siapa?” lalu dia jawab
 “nama saya anggun mbk, nama mbk siapa?”
saya “nama kakak annisa dek, kenapa adek tidak masuk?” dia menjawab
“saya sakit gatel mbak, udah beberapa hari tidak sembuh” jawabnya,
Lalu saya bertanya lagi “udah diobatin dek, apa masih sakit? Tadi makan belom?”
Dia menjawab “udah dikasih salep mbk, belom sarapan mbk. Jatahnya habis”
Lalu saya bertanya lagi dan memberikan satu bungkus roti “kenapa adek nyantri disini, apa alasannya? Ini rotinya dimakan yaa!!”
Sambil mengambil roti yyang saya berikan dia menjawab “makasih mbk, saya mondok disini dari kelas tk, asli saya dari pemalang. Ayah saya meninggal saat saya baru lahir, lalu ibu saya menikah lagi dengan orang daerah sisini mbk,lalu saya disuruh nyantri disni”
Saya beratanya lagi “apa adek tidak bosan mondok disini? Apa ada keinginan adek untuk pulang ikut ibu?”
Dia menjawab “pengen pulang mbk, kadang saya lelah. Tapi disuruh ibuk jadi mau saja”
Lalu saya berkata “ya sudah makasih yaa dek, lanjutin makan rotinya mbak mandi dulu” “iya mbak” sahutnya.
     Setelah saya berbincang dengan dek anggun saya berfikir, ternyata banyak juga yang mereka nyantri karena paksaan orang tua. Lalu saya mandi, setelah mandi kita diajak makan oleh mbak-mbak santri, setelah itu kita diajak keliling kelas untuk melihat sistem pengajaran disana, disana terdapat beberapa tingakatan yaitu tingakatan : kitab terbawah adalah kelas awamil, kedua adalah kelas Qaidah Sarfiyah, kelas ketiga yaitu imriti, kelas ke empat qaqaiedul iqrab mereka memulai kelas pukul 08.00, kelas kelima al fiah kelas tersebut adalah kelas pagi. Pukul 09.30 kelas jawahirul maknum kelas ini adalah kelas tinggi, sedangakan pukul 10.30 adalah kelas fathul wahab kelas ini adalah kelas tertinggi.
     Saya juga diberi tahu kitab apa saja yang ada disana untuk kelas awamil membahas kitab nahwu sharab dan kaidah nashar, kelas ke-2 menggunakan kitab juruwiyah dan kaidahsarafiyah, untuk kelas ketiga membahas kitab Qaidah Sarafiyah juz 1, kelas ketiga menggunakan kjuz kedua dan kitab Fatqul qarib, kitab ini adalah kitah Fiqiyah. Untuk kelas keempat kelas qaweiduliqra, dimana kelas ini tidak khatam dalam 1 tahun jadi dibuat dalam dua tahun khatam dan kitab yang diggunakan Maqhsud dan Takrib. Untuk kelas kelima adalah kelas tinggi yang membahas nahwu sorof  yang diampu oleh abah.



     Disana terdapat madrasah yang terdiri dari dua lantai, disamping kanan madrasah terdapat aula, depaan nya adalahmasjid, dan disamping kiri terdapat masjid. Dibelakang aula adalah pondok putra. Saya diajak masuk ke salah satu ruang kelas yang terdapat pembelajaran, disana kita tidak diperbolehkan untuk mengamati langsung atau ikut belajar disana, saya hanya boleh memfotonya saja. Setelah berkeliling kelas saya diajak mbak santri melihat bangunan masjid baru. Setelah kita mengamati masjid baru, kita kemabli ke kamar untuk istirahat, sesampainya dipndok saya membantu mbak santri untuk memotongi sayuran dan tidak terasa sudah adzan dzuhur, lalu saya pergi berwudhu dan naik keaula untuk sholat dzuhur. Setelah itu saya diperbolehkan untuk istirahat tidur sampai jam 14.00.
     Pada pukul 13,30 adek-adek pulqang dari sekolah, merka langsung pergi kekamar untuk beberes dan menyiapkan pakaian untuk ngaji. Merekaada yang mandi, nyuci pakaian, mengangkat jemuran, dan ada juga yang makan. Setelah tepat pukul 14.30 mereka pergi ke madrasah untuk ngaji. Setelah selesai ngaji sekitar pukul15.30 para santri melaksanakan sholat ashar diaula bersama nyai dan dilanjutkan membaca sholat al wakiah. Setelah selesai mereka istirahat, ada yang makan dan mandi dan bersiap-siap untukmengaji bersama abah diaula.
     Pukul 16.30 saya ikut pergi keaula bersama semua santri untuk ikut mendengarkan abah, diaula abah membacakan arti dari sebuah kitab yang tidak ada sandanganya atau biasa disebut arab gundul. Dan santri harus mengartikan dan memberi harokat, pukul 17.30 ngaji selesai dan para santri diperbolehkan kembali ke pondok.
     Setelah adzan magrib berkumandang saya naik keaula untuk sholat magrib dilanjutkan dengan mujadahan smapai sholat isya, setelah sholat isya selesai kita turun kekamar untuk membereskan pakaian dan berpamitan kepada bu nyai karena sudah mengizinkan untuk live in. Saya pulang dari pondok sekitar pukul 20.30. karena sudah cukup malam saya tidak langsung pulang ke kartosuro, saya menginap ke rumah teman saya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Akhir Metodologi Studi Islam

Nama : An Nisaa’ NIM : 175231056 Kelas : Perbankan Syariah 2B IAIN SURAKARTA Refleksi Saya sebagai Mahasiswa Islam terhadap Warun...