Nama : An Nisaa'
NIM : 175231056
Kelas : PBS 2B
IAIN SURAKARTA
Live
in dipesantren? Kata-kata itu tidak pernah terfikirkan oleh saya, mungkin
karena saya dari jurusan Perbankan Syariah dalam fikiran saya mana mungkin anak Perbankan suruh ke
pesantren untuk live in, kan kalo anak Perbankan main nya ke Bank-Bank Syariah
dan yang berhubungan sama uang. Pada semester 2 ini, saya menjumpai mata kuliah
Metodologi Studi Islam, saya kira yang dipelajari setiiap hari tentang Studi
islam atau tentang Sejarah-sejarah islam saja. Ternyata apa yang saya bayangkan
tentang live in dipesantren ini benar terjadi, saya disuruh membuat kelompok yang
masing-masing berjumlah 4-5 orang dan
disuruh live in di area Sukoharjo dan Sragen dalam waktu 1×24 jam.
Saya
kaget kenapa mata kuliah Metodologi studi islam harus live in dipesantren?
Pertanyaan itu sampai sekarang masih menjadi pertanyaan yang belum ada
jawabannya. Kelanjutan dari live in tadi, setelah mendapat perintah tadi saya
mencari kelompok. Dalam kelompok saya ada 5 orang termasuk saya, perjuangan
mencari pondok pesantren sangat melelahkan.
Hari
pertama pencarian pondok hanya 2 teman saya yang mencari pesantren, mereka
pergi ke daerah ngruki. Disana teman
saya tidak berani meminta izin, dan kembali pulang. Kemudian saya dan teman-teman saya
kembali browsing di internet pondok apa saja yang ada di daerah sukoharjo dan
sragen.
Akhirnya
memutuskan untuk mencari ke daerah sukoharjo terlebih dahulu, saya berangkat
dari kos sekitar pukul 08.00 ke pondok pesantren Singo Ludiro, sesampainya
disana saya bertanya kepada ibu-ibu karena pondoknya terlihat di digunakan
lagi, ternyata benar pondok tersebut sudah lama tidak digunakan dan telah pindah
tempat. Pondok pesantren tersebut berada di Solo kota bukan termasuk Sukoharjo
dan ternyata pondok tersebut juga sudah pindah ke daerah serengan dengan
namanya pondok pesantren Agung Syuhada Singo Ludiro. Lalu saya berniat pergi ke
pondok tersebut dengan petunjuk arah yang telah diberitahu oleh ibu-ibu tadi,
karena merasa terlalu jauh sampai ditengah jalan saya berbalik arah dan
browsing lagi di internet pondok pesantren lain didaerah Sukoharjo.
Akhirnya
saya menemukan pondok yang tidak terlalu jauh dengan posisi saya yaitu pondok
pesantren Darul Hidayah disana saya disambut dengan baik oleh pengurus pondok.
Saya disana bertanya apakah boleh Live In di pondok tersebut, lalu Gus Ahmad
sebutan untuk bapak pengurus pondok pesantren tersebut diizinkan. Saya boleh
memilih hari apa saja untuk Live in disana, Gus ahmad menjelaskan apabila saya
live in hari sabtu sampai minggu akan menjumpai kajian pada malam minggu dan
kajian pada minggu pagi. Karena hari minggu adalah hari libur, jadi disana saya
tidak akan mendapat pengetahuan tentang pembelajaran kitab kuning. Dan juga pondok
pesantren tersebut bergabung dengan sekolah. Saya minta kontak gus ahmad untuk
kepastiannya nanti.
Setelah
dari pondok Darul Hidayah saya pulang ke kos, dan membahas hasil pencarian
pondok pesantren tadi bersama teman satu kelompok. Lalu kita memutuskan untuk
bertanya terlebih dahulu kepada Pak Endy apakah boleh Live in di pondok
pesantren yang tergabung dengan sekolahan. Setelah mendapat jawaban dari pak
endy kalau tidak boleh dan harus murni pondok pesantren. Lalu saya dan
teman-teman sepakat untuk mencari pondok pesantren ke daerah sragen karena
disana terkenal banyak sekali pondok pesantren.
Setelah
sepakat untuk mencari pondok pesantren daerah sragen saya mulai mencari
informasi lewat internet, pondok pesantren yang ada disragen apa saja. Lalu
teman saya punya saudara yang kenal dengan salah satu pengurus pondok pesantren
didaerah sragen. Lalu teman saya menanyakan apakah pondok tersebut boleh untuk
live in, akhirnya teman saya diajak pergi kepondok tersebut untuk meminta izin
kepada nyai pondok pesantren tersebut.
Akhirnya
mendapat persetujuan dari nyai nya untuk live in disana, dan djelaskan kalau
pondoknya tersebut kecil, dan tidak memadai. Masih sederhana lah lebih
singkatnya, karena masih masa pembaruan atau pembangunan ulang. Pondok
pesantren tersebut bernama Salamah Wabarokah.
Pondok
pesantren Salamah Wabarokah beralamatkan di canden, ketro, tanon sragen. Pondok
tersebut berdiri pada tahun 1990. Abah pondok tersebut awalnya pergi kerumah
Mbah Jazari boyolali meminta izin untuk mendirikan pondok pesantren lalu diberi
izin dan diberilah nama pondok tersebut Salamah Wabarokah.
Saya
dan teman-teman memutuskan berangkat ke pondok pesantren pada hari Senin
tangga 12 maret 2018. Saya berangkat jam 16.00 setelah mata kuliah Dasar-Dasar Bank
Syariah, sebenarnya masih ada mata kuliah ushul fikih tetapi saya dan
teman-teman memutuskan untuk mengambil libur karena takut kesorean sampai di
sragen. Saya berangkat berboncengan dengan mbak nurul, handayani dengan
mbk yeni, dan rita sendiri. Selama perjalanan ke sragen saya merasa sangat jauh,
karena lewat desa dan jalannya pun masih banyak yang berlubang, mungkin karena itu
pertama kalinya saya pergi ke sragen. Sampai di sepertiga perjalanan saya
berhenti untuk menggunakan jas hujan, karena sudah mulai hujan, walaupun tidak
deras kita tetap memakai jas hujan karena takutnya nanti hujannya tambah deras
dan saya tidak memabawa baju ganti lebih.
Samapi
dipertengahan perjalanan saya berhenti karena hujan semakin deras dan jalan
yang saya lewati banyak lubangnya. saya tidak bisa melihat jalan karena hujan
sangat deras, dan jalan tergenang air sehingga kita memutuskan untuk berhenti
di SPBU kali jambe utuk berteduh menunggu hujan reda.
Setelah
hujan reda saya melanjutkan perjalanan ke sragen, saat sampai diGemolong ternyata
mati lampu. saya sampai diSragen sekitar pukul 19.00 WIB, Saya dan teman-teman tidak langsung pergi ke
Pondok Pesantren Salamah Wabarokah tetapi saya pergi kerumah salah satu teman
saya untuk sholat dan ganti baju terlebih dahulu. Sampai disana kita disambut
baik oleh orang tua rita, saya disuruh bersih-bersih terlebih dahulu lalu
sholat. Setelah itu saya disuruh makan oleh orang tua rita. Dan setelah makan saya melanjutkan perjalanan ke Pondok yang jaraknya kurang lebih 500m dari rumah
rita.
Saya sampai di pondok pesantren pukul 18.00 WIB, disana saya disambut nyai pondok
pesantren tersebut dengan baik. Disana saya disuruh menunggu Mbak santri untuk
dijelaskan dimana saya akan tidur. Disana sambil menunggu saya diberi tahu
tentang pondok pesantren oleh bu nyaidan diberi teh anget. Setelah mbak santri
sudah selesai mengurus santri yang lain, mbak santri mengajak saya pergi ke
kamar. Sayaa diajak pergi ke kamar mbak-mbak santri.
Disana saya dijelaskan tentang sejarah pondok, dan mereka bercerita kenapa mereka
nyantri disana, beberapa alasan mbak-mbak santri kenapa mau nyantri adalah “
karena tuntutan orang tua, dan mereka ingin istiqomah dalam belajar tentang
agama” alasan yang kedua adalah “mereka ingin dicarikan jodoh oleh abah dan
nyai, yang tau akan agama dan yang bisa membawanya kejalan yang benar” katanya.
Mbak santri juga bercerita tentang kegiatan-kegiatan mereka saat dipondok
pesantren. Ada salah satu mbak-mbak yang tinggal dipondok dari kelas 1 SD
sampai sekarang.
Setelah
bercerita lama kita diajak berkeliling seisi pondok pesantren Salamah
Wabarakah, disana terdapat kamar
diantaranya kamar al-hidayah, kamar sa’adhahy, kamar istiqomah, kamar al huda,
kamar al-fafah, setiap kamar terdapat rak buku, lemari pakaian dan tumoukan
kasur untuk tidur. Disana terdapat 10 kamar mandi, ada juga koperasi pondok sawaba,
gudang, dapur dan aula perempuan yang diggunakan untuk belajar, mengaji,
sholat, dan ada juga yang menggunakan untuk tidur.
Sistem
jaga disana dibagi menjadi 2 yaitu piket jaga malam dari selesainya kegiatan
jam 9 malam sampai jam 2 pagi untuk membangunkan santri untuk melakukan sholat
malam dan melakukan mujadah apabila tidak ikut mujadah didenda 2 ribu. Dan kedua
adalah jaga dari jam 2 sampai subuh dan melanjutkan untuk masak. Disana yang
belanja ke pasar adalah laki-laki agar tidak ribet.
Setelah
berkeliling pondok pesantren kita kembali lagi kekamar untuk istirahat, disana
saya bertanya kepada mbak-mbaknya peraturan apa saja yang ada di pondok
pesantren tersebut, ini diantaranya tata tertib tersebut :
1.
Dilarang membawa hp (hp sudah disediakan oleh pondok ada 2)
2.
Harus ikut mujadah
3.
Apabila akan keluar darilingkungan pesantren harus pamit
4.
Malem jumat sholawatan
5.
Harus berwudhu sebelum tidur
6.
Pulang 1tahun 3 kali (mauludan, idhul adha, akhirusanah)
7.
Piket membersihkan lingkungan pesantren
8.
Dan masih banayak lagi.
Setelah
bercerita soal pondok pesantren kita disuruh tidur sama mbak nya, tetapi saya
tidak bisa tidur sampai jam 12 malam, sssetelah itu saya mencoba untuk tidur .
dan pada pukul 2 malam kita dibangunkan untuk sholat malam dan ikut ke aula
untuk mujadahan, awalnya saya sangat kaget karena baru saya bisa tidur, lalu
dibangunkan. Setelah saya terbangun saya wudhu lalu sholat malam dan naik ke
aula untuk mujadahan yang dipimpin oleh nyai. Ternyata anak pondok tidak semua
mudah dibangunkan mereka juga susah dibangunkan. Setelah selesai mujadah saya
kembali kekamar, disana kita disuruh tidur kemabali nanti akan dibangunkan saat
sholat subuh, Alhamdulillahnya saya bisa tidur.
Setelah
adzan subuh berkumandang saya dibangunkan untuk sholat, lalu saya naik keaula
atas untuk sholat berjamaah. Setelah itu diajak untuk bersholawat untuk nabi. Saya
turun dari aula sekitar pukul 6 pagi, setelah itu saya membantu menyiapkan
makanan untuk adek-adek pesantren. Jumlah santri disana ada 110 santri yang 75
masih sekolah dan yang 35 tidak.
Disana
saya melihat pembagian makanan untuk para santri dan juga membantu, yang
membuat saya kaget adalah mereka minum air langsung dari kran. Saya sayangat
kaget kenapa minumnya langsung dari kran apa tidak ada air galon, lalu mbak
santrinya menjawab kalau memang kegiatan apapun menggunakan air dari kran yang
diambil dari sumur yang telah didoakan.
Setelah
selesai sarapan, memakai sepatu dan bersiap untuk pergi ke sekoalh. Sebelum itu
mereka berbaris untuk membaca doa bersama, dan menyanyikan yel-yel pesantren
bersama-sama, setelah itu mereka bersalaman satu sama lain untuk berangkat
kesekolah.
Setelah
selesai membantu masak dan memberikan makanan kepada santri dan ikut berdoa
bersama, saya kembali kekamar untuk istirahat, sesampainya dikamar saya tidak
jadi istirahat tetapi saya menghampiri seorang santri yang bernama anggun kelas
4 SD yang tidak masuk sekolah dan duduk dipojokan kamar. Lalu saya bertanya,
“adek namanya siapa?” lalu dia jawab
“nama saya anggun mbk, nama mbk siapa?”
saya
“nama kakak annisa dek, kenapa adek tidak masuk?” dia menjawab
“saya
sakit gatel mbak, udah beberapa hari tidak sembuh” jawabnya,
Lalu
saya bertanya lagi “udah diobatin dek, apa masih sakit? Tadi makan belom?”
Dia menjawab
“udah dikasih salep mbk, belom sarapan mbk. Jatahnya habis”
Lalu
saya bertanya lagi dan memberikan satu bungkus roti “kenapa adek nyantri
disini, apa alasannya? Ini rotinya dimakan yaa!!”
Sambil
mengambil roti yyang saya berikan dia menjawab “makasih mbk, saya mondok disini
dari kelas tk, asli saya dari pemalang. Ayah saya meninggal saat saya baru
lahir, lalu ibu saya menikah lagi dengan orang daerah sisini mbk,lalu saya
disuruh nyantri disni”
Saya
beratanya lagi “apa adek tidak bosan mondok disini? Apa ada keinginan adek
untuk pulang ikut ibu?”
Dia menjawab
“pengen pulang mbk, kadang saya lelah. Tapi disuruh ibuk jadi mau saja”
Lalu
saya berkata “ya sudah makasih yaa dek, lanjutin makan rotinya mbak mandi dulu”
“iya mbak” sahutnya.
Setelah
saya berbincang dengan dek anggun saya berfikir, ternyata banyak juga yang
mereka nyantri karena paksaan orang tua. Lalu saya mandi, setelah mandi kita
diajak makan oleh mbak-mbak santri, setelah itu kita diajak keliling kelas
untuk melihat sistem pengajaran disana, disana terdapat beberapa tingakatan
yaitu tingakatan : kitab terbawah adalah kelas awamil, kedua adalah kelas
Qaidah Sarfiyah, kelas ketiga yaitu imriti, kelas ke empat qaqaiedul iqrab
mereka memulai kelas pukul 08.00, kelas kelima al fiah kelas tersebut adalah
kelas pagi. Pukul 09.30 kelas jawahirul maknum kelas ini adalah kelas tinggi,
sedangakan pukul 10.30 adalah kelas fathul wahab kelas ini adalah kelas
tertinggi.
Saya
juga diberi tahu kitab apa saja yang ada disana untuk kelas awamil membahas
kitab nahwu sharab dan kaidah nashar, kelas ke-2 menggunakan kitab juruwiyah
dan kaidahsarafiyah, untuk kelas ketiga membahas kitab Qaidah Sarafiyah juz 1,
kelas ketiga menggunakan kjuz kedua dan kitab Fatqul qarib, kitab ini adalah
kitah Fiqiyah. Untuk kelas keempat kelas qaweiduliqra, dimana kelas ini tidak
khatam dalam 1 tahun jadi dibuat dalam dua tahun khatam dan kitab yang
diggunakan Maqhsud dan Takrib. Untuk kelas kelima adalah kelas tinggi yang
membahas nahwu sorof yang diampu oleh
abah.
Disana
terdapat madrasah yang terdiri dari dua lantai, disamping kanan madrasah
terdapat aula, depaan nya adalahmasjid, dan disamping kiri terdapat masjid. Dibelakang
aula adalah pondok putra. Saya diajak masuk ke salah satu ruang kelas yang
terdapat pembelajaran, disana kita tidak diperbolehkan untuk mengamati langsung
atau ikut belajar disana, saya hanya boleh memfotonya saja. Setelah berkeliling
kelas saya diajak mbak santri melihat bangunan masjid baru. Setelah kita
mengamati masjid baru, kita kemabli ke kamar untuk istirahat, sesampainya
dipndok saya membantu mbak santri untuk memotongi sayuran dan tidak terasa
sudah adzan dzuhur, lalu saya pergi berwudhu dan naik keaula untuk sholat
dzuhur. Setelah itu saya diperbolehkan untuk istirahat tidur sampai jam 14.00.
Pada
pukul 13,30 adek-adek pulqang dari sekolah, merka langsung pergi kekamar untuk
beberes dan menyiapkan pakaian untuk ngaji. Merekaada yang mandi, nyuci
pakaian, mengangkat jemuran, dan ada juga yang makan. Setelah tepat pukul 14.30
mereka pergi ke madrasah untuk ngaji. Setelah selesai ngaji sekitar pukul15.30
para santri melaksanakan sholat ashar diaula bersama nyai dan dilanjutkan
membaca sholat al wakiah. Setelah selesai mereka istirahat, ada yang makan dan
mandi dan bersiap-siap untukmengaji bersama abah diaula.
Pukul
16.30 saya ikut pergi keaula bersama semua santri untuk ikut mendengarkan abah,
diaula abah membacakan arti dari sebuah kitab yang tidak ada sandanganya atau biasa
disebut arab gundul. Dan santri harus mengartikan dan memberi harokat, pukul
17.30 ngaji selesai dan para santri diperbolehkan kembali ke pondok.
Setelah
adzan magrib berkumandang saya naik keaula untuk sholat magrib dilanjutkan
dengan mujadahan smapai sholat isya, setelah sholat isya selesai kita turun
kekamar untuk membereskan pakaian dan berpamitan kepada bu nyai karena sudah
mengizinkan untuk live in. Saya pulang dari pondok sekitar pukul 20.30. karena
sudah cukup malam saya tidak langsung pulang ke kartosuro, saya menginap ke
rumah teman saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar