Senin, 07 Mei 2018

Tugas Akhir Metodologi Studi Islam

Nama : An Nisaa’
NIM : 175231056
Kelas : Perbankan Syariah 2B
IAIN SURAKARTA

Refleksi Saya sebagai Mahasiswa Islam terhadap Warunk Upnormal 

Tugas ? Pasti kalian juga mempuyai banyak tugas seperti saya, apalagi saat ini sudah mendekati Ujian Akhir Semester. Pasti kalian juga mendapatakan tugas yang berbagaimacam seperti tugas resume agar bisa mengikuti Ujian Akhir Semester, dan ada pula UAS yang digantikan dengan tugas apapun, seperti saya ini banyak sekali tugas pengganti untuk UAS dan tugas Akhir agar saya bisa mengikuti UAS. Awalnya saya kaget Mata kuliah Metodologi Studi Islam ada tugas untuk pengganti Uasnya seperti ini memaknai kopi atau masakan Asia sebagai mahasiswa islam. Ada berbagai tempat yang di berikan seperti, Warunk Upnormal, Starbucks, Excelso Coffee, dan masih banyak lagi. Kelompok saya yang beranggotakan saya sendiri, Handayani dan Yeni Yuliani mendapatkan tugas ke Warunk Upnormal.
Warunk Upnormal? Pasti kalian pernah mendengar apa itu warunk upnormal. Pasti banyak berbagai definisi kalian mengenai Warunk Upnormal. Nah disini saya akan menceritakan kesan atau refleksi saya terhadap Warunk Upnormal sebagaimana kaitannya dengan saya  sebagai mahasiswa Islam.
Mungkin ini bukan kesan pertama saya datang ke Warunk Upnormal, saya pernah datang ke Warunk Upnormal bersama teman saya dhimas saat saya berkunjung ke Yogyakarta. Saat itu saya pergi ke warunk Upnormal yang ada di Jl. Affandi No.26 (Gejayan) Condong Catur, Kec. Depok  Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta 0274-5014223. Yang buka setiap hari jam 9 pagi-3 malam. Lalu yang kedua ini saya ke Warunk Upnormal yang ada di Jl. Adi Sucipto No.100, Surakarta. Saya berangkat dari kos mbak yeni pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 14.40 saya sampai di Warunk Upnormal, sampai sana saya memparkirkan motor saya lalu masuk ke dalam.
Setelah itu saya duduk dan melihat-lihat daftar menu makanan, setelah cukup lama saya memesan minuman vanilla Frappe. Kenapa saya memilih vanilla Frappe? Karena saya kurang suka dengan kopi, banyak teman saya menanyakan kenapa saya kurang menyukai kopi? Lalu saya jawab “mungkin karena saya lebih menyukai yang manis-manis dari pada yang pahit”. Sepeeti perumpamaan Hidup aja sudah pahit masa juga mau memesan yang pahit, sesekali lah menikmati yang manis-manis jangan melulu yang pahit. Yang saya maksud pahit disini tugas-tugas yang teramat banyak ini, maaf sedikit curhat.
Setelah itu kita memilih makanan dan makanan penutup, saya memesan indomie telur asin ayam spesial. Kenapa saya memilih memesan indomie telur asin ayam spesial karena saya ingin membedakan antara indomie di warunk upnormal dan indomie di warunk burjoan. Setelah itu sayamemilih makanan penutup dengan membeli Pisang bakar ice cream vanilla, kedua teman saya membeli makanan indomie goreng mawut dan makanan penutupnya alpukat kerok oreo dan roti bakar coklat keju. Disini kita juga memilih makanan penutup yang di makan bersama yaitu cireng pandawa, sebenarnya saya kurang suka dengan cireng tapi karena teman saya mau mencoba ya sudah saya ikut membelinya.
 Setelah sudah memilih pesanan lalu saya ke kasir untuk order dan membayar, samapai di kasir saya membayar dan mbak kasir memastikan pesanan saya. Karena saya memesan lebih dari Rp.50.000,- saya mendapatkan indomie gratis. Saya disuruh memilih indomie soto lamongan atau indomie soto padang, saya memilih indomie soto padang. Setelah selesai saya membayar Rp. 245.300,- itu sudah termasuk biaya PB1 sebesar Rp. 22.300,-. Setelah itu saya kembali ke tempat duduk saya untuk menunggu pesanan saya dan teman saya bercerita-cerita dan bermain ulaar tangga. Karena disana ada berbagai mainan untuk anak-anak yang bebas di mainkan.
Setelah pesanan saya datang, saya meminta untuk pindah tempat karena di tempat yang kita pakai sebelumnya berada di tengah dan saya kurang suka. Lalu memutuskan untuk pindah ke tempat yang lebih terang yaitu dekat dengan pintu. Setelah semua sudah diatas meja saya mulai memakan pesanan saya. Pertama saya memakan indomie kuah siram telur asin, menurut saya rasanya sama seperti Indomie yang biasa saya makan di warung burjoan hanya sedikit bedanya yaitu toping dari indomie tersebut. Terdapat sosis daging sapi, menurut saya enak juga. Bedanya dari indomie yang di warung burjoan adalah di warung burjoan biasanya di sajikan dengan telur ayam yang dimasak bareng dengan mienya dan biasanya di kasih sawi.
Dan juga penyajiannya kalau di Warunk upnormal lebih menarik, jadi dari segi tampilannya sudah membuat saya ingin cepat-cepat memakannya. Rasa dari sosis nya itu enak, serat-serat dari daging di sosis nya terasa. Indomienya sendiri juga enak bumbunya meresap, yang paling saya suka dari indomie nya yaitu kuah nya. Karena kuah dari indomie nya terasa khas dari saus telur asin nya, asin-asin enak lah. Benar ya kata orang jawa rego ngowo rupo.

Setelah itu saya mencicipi minuman yang saya beli yaitu Vanilla Frappe rasanya enak, vanillanya terasa, tidak terlalu manis saya suka karena saya juga kurang suka dengan minuman yang terlalu manis. Dinginnya juga pas, porsi minuman nya juga banyak, rasanya enak sebanding lah dengan harga minumannya Rp. 24.500,-. Saya juga mencoba minuman milik mbak yeni yaitu Mocha Frappe, saya kurang suka dengan rasanya mungkin karena saya kurang suka kopi. Rasanya terlalu pahit, tapi mungkin bagi penikmat kopi lainnya pasti suka. Mbak yeni sendiri yang memesan Mocha Frappe juga tidak suka dengan minuman yang di pesannya katanya terlalu pahit.
Saya juga mencoba minuman milik mbak Handayani, yaitu Banana Frappe menurut saya rasanya terlalu manis untuk saya. Banana nya terasa manis, mungkin juga karena itu minumannya sangat manis. Kalau di bandingkan dengan minuman yang saya pesan dan kedua teman saya pesan vanilla frappe, banana frappe dan mocha frappe. Saya lebih suka minuman yang saya pesan, yaitu vanilla frappe rasa manisnya pas, rasanya enak.
 Setelah itu saya memakan makanan penutup yang saya pesan yaitu, Pisang bakar ice cream vanilla. Menurut saya pisang yang dibakar pisang yang masih segar karena rasanya enak, bakar pisangnya juga pas tidak terlalu gosong dan setelah dibakar dikasih siraman madu untuk saus nya. Dan ice cream vanilla nya enak, manis walaupun ice creamnya sudah meleleh tapi saya suka. Ice cream nya bisa saya jadikan saus untuk memakan pisangnya. Karena kalau pisangnya saya makan langsung tidak menggunakan saus es krim terasa sedikit hambar kalau menurut saya.
Disana saya juga mencoba makanan penutup milik mbak yeni yaitu Alpukat kerok oreo, menurut saya rasa alpukatnya kurang manis. Sajiannya menariktapi yang kurang saya suka dari isi dari mangkoknya, saya kira satu mangkokitu penuh dengan kerokan alpukat dan remahan oreo. Ternyata dibawah sendiri terdapat ice lalu diatasnya baru di kasih kerokan alpukat dan remahan oreo, jadi mungkin rasa alpukatnya kurang manis karena air ice yang ada di bawahnya.
Saya juga mencoba makanan milik mbak handa yaitu roti bakar coklat keju, rasanya enak, bakarnya pas, toping coklat dan kejunya banyak. Tetapi sulit untuk di potong roti bakarnya, penyajiannya sangat menarik saya suka. Mungkin kalau saya makan roti bakar saja tidak usah memesan makanan berat lainnya saya sudah kenyang. Karena roti nya cukup besar kalau di makan satu orang.
Yang terakhir saya memakan cireng yang dipesan bersama, menurut saya cireng yang saya makan rasanya sama seperti cireng-cireng pada umumnya. Tidak ada yang khas dari cireng yang saya makan, hanya saja rasa sausnya terlalu pedas. Dan cirengnya sudah susah di makan mungkin karena saya memakannya terakhir jadi sedikit alot di makan. Tapi ya enaklah, porsi makannya juga banyak cukup dimakan untuk 4 orang.
Suasana Warunk Upnormal yang saya dtang saat itu tidak terlalu ramai, banyak orang-orang yang nongkrong disana. Ada juga yang melakukan meeting di ruang private, ada juga yang bertemu dengan teman bisnis. Ada juga yang mengerjakan tugas disana, ada yang menghabiskan waktu bersama keluarga disana dan ada juga yang hanya mampir untuk makan. Saya mempunyai kesan tersendiri saat disana, saya menjumpai pasangan yang sedang marahan. Sampai-sampai saat kita melihat mereka masnya melihat kembali dengan melirik, intinya menakutkan. Masnya juga ngomong kalau sudah tidak selera makan karena mbaknya marah. Menurut saya lucu sekali marahan di tempat umum.
Pelayanan disana ramah, tetapi mas-mas pelayannya galak, dan juga saat saya membayar ke kasir mbaknya terlalu sibuk bercerita dengan temannya yang sedang makan juga di warunk Upnormal. Saya kurang suka karena kurang menghormati customer.
Tempatnya nyaman ada ruang untuk private, ada juga ruangan yang langsung menghadap ke luar jadi bisa melihat-lihat keadaan luar. Yang paling saya suka adanya tempat untuk merokok. Disana saya sangat merasa nyaman dengan tempatnya. Ada juga pengunjung yang menggunakan celana sangat seksi, melihatnya saja saya sedikit risi.
Menurut saya warunk upnormal bisa dijadikan acuan untuk nongkrong bersama teman, mengerjakan tugas karena ada wifi disana, dan yang terpenting terdapat mushola untuk muslim bisa menjalankan ibadah sholat. Disana juga sopan santun diterapkan dengan baik, disana juga terdapat bayar indomie pakai doa saat jam 1 siang, itu sangat menerapkan ajaran islam untuk saling berbagi. Yang paling penting dari semua itu adalah makanan yang terdapat di menu semua Halal.



Jumat, 23 Maret 2018

Live In di Pondok Pesantren Salamah Wabarokah

Nama : An Nisaa'
NIM   : 175231056
Kelas  : PBS 2B
IAIN SURAKARTA

     Live in dipesantren? Kata-kata itu tidak pernah terfikirkan oleh saya, mungkin karena saya dari jurusan Perbankan Syariah dalam fikiran saya mana mungkin anak Perbankan suruh ke pesantren untuk live in, kan kalo anak Perbankan main nya ke Bank-Bank Syariah dan yang berhubungan sama uang. Pada semester 2 ini, saya menjumpai mata kuliah Metodologi Studi Islam, saya kira yang dipelajari setiiap hari tentang Studi islam atau tentang Sejarah-sejarah islam saja. Ternyata apa yang saya bayangkan tentang live in dipesantren ini benar terjadi, saya disuruh membuat kelompok yang masing-masing  berjumlah 4-5 orang dan disuruh live in di area Sukoharjo dan Sragen dalam waktu 1×24 jam.
     Saya kaget kenapa mata kuliah Metodologi studi islam harus live in dipesantren? Pertanyaan itu sampai sekarang masih menjadi pertanyaan yang belum ada jawabannya. Kelanjutan dari live in tadi, setelah mendapat perintah tadi saya mencari kelompok. Dalam kelompok saya ada 5 orang termasuk saya, perjuangan mencari pondok pesantren sangat melelahkan.
     Hari pertama pencarian pondok hanya 2 teman saya yang mencari pesantren, mereka pergi ke daerah ngruki. Disana teman saya tidak berani meminta izin, dan kembali pulang. Kemudian saya dan teman-teman saya kembali browsing di internet pondok apa saja yang ada di daerah sukoharjo dan sragen.
     Akhirnya memutuskan untuk mencari ke daerah sukoharjo terlebih dahulu, saya berangkat dari kos sekitar pukul 08.00 ke pondok pesantren Singo Ludiro, sesampainya disana saya bertanya kepada ibu-ibu karena pondoknya terlihat di digunakan lagi, ternyata benar pondok tersebut sudah lama tidak digunakan dan telah pindah tempat. Pondok pesantren tersebut berada di Solo kota bukan termasuk Sukoharjo dan ternyata pondok tersebut juga sudah pindah ke daerah serengan dengan namanya pondok pesantren Agung Syuhada Singo Ludiro. Lalu saya berniat pergi ke pondok tersebut dengan petunjuk arah yang telah diberitahu oleh ibu-ibu tadi, karena merasa terlalu jauh sampai ditengah jalan saya berbalik arah dan browsing lagi di internet pondok pesantren lain didaerah Sukoharjo.
     Akhirnya saya menemukan pondok yang tidak terlalu jauh dengan posisi saya yaitu pondok pesantren Darul Hidayah disana saya disambut dengan baik oleh pengurus pondok. Saya disana bertanya apakah boleh Live In di pondok tersebut, lalu Gus Ahmad sebutan untuk bapak pengurus pondok pesantren tersebut diizinkan. Saya boleh memilih hari apa saja untuk Live in disana, Gus ahmad menjelaskan apabila saya live in hari sabtu sampai minggu akan menjumpai kajian pada malam minggu dan kajian pada minggu pagi. Karena hari minggu adalah hari libur, jadi disana saya tidak akan mendapat pengetahuan tentang pembelajaran kitab kuning. Dan juga pondok pesantren tersebut bergabung dengan sekolah. Saya minta kontak gus ahmad untuk kepastiannya nanti.
     Setelah dari pondok Darul Hidayah saya pulang ke kos, dan membahas hasil pencarian pondok pesantren tadi bersama teman satu kelompok. Lalu kita memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu kepada Pak Endy apakah boleh Live in di pondok pesantren yang tergabung dengan sekolahan. Setelah mendapat jawaban dari pak endy kalau tidak boleh dan harus murni pondok pesantren. Lalu saya dan teman-teman sepakat untuk mencari pondok pesantren ke daerah sragen karena disana terkenal banyak sekali pondok pesantren.
   Setelah sepakat untuk mencari pondok pesantren daerah sragen saya mulai mencari informasi lewat internet, pondok pesantren yang ada disragen apa saja. Lalu teman saya punya saudara yang kenal dengan salah satu pengurus pondok pesantren didaerah sragen. Lalu teman saya menanyakan apakah pondok tersebut boleh untuk live in, akhirnya teman saya diajak pergi kepondok tersebut untuk meminta izin kepada nyai pondok pesantren tersebut.
     Akhirnya mendapat persetujuan dari nyai nya untuk live in disana, dan djelaskan kalau pondoknya tersebut kecil, dan tidak memadai. Masih sederhana lah lebih singkatnya, karena masih masa pembaruan atau pembangunan ulang. Pondok pesantren tersebut bernama Salamah Wabarokah.
Pondok pesantren Salamah Wabarokah beralamatkan di canden, ketro, tanon sragen. Pondok tersebut berdiri pada tahun 1990. Abah pondok tersebut awalnya pergi kerumah Mbah Jazari boyolali meminta izin untuk mendirikan pondok pesantren lalu diberi izin dan diberilah nama pondok tersebut Salamah Wabarokah.

     Saya dan teman-teman memutuskan berangkat ke pondok pesantren pada hari Senin tangga 12 maret 2018. Saya berangkat jam 16.00 setelah mata kuliah Dasar-Dasar Bank Syariah, sebenarnya masih ada mata kuliah ushul fikih tetapi saya dan teman-teman memutuskan untuk mengambil libur karena takut kesorean sampai di sragen. Saya berangkat berboncengan dengan mbak nurul, handayani dengan mbk yeni, dan rita sendiri. Selama perjalanan ke sragen saya merasa sangat jauh, karena lewat desa dan jalannya pun masih banyak yang berlubang, mungkin karena itu pertama kalinya saya pergi ke sragen. Sampai di sepertiga perjalanan saya berhenti untuk menggunakan jas hujan, karena sudah mulai hujan, walaupun tidak deras kita tetap memakai jas hujan karena takutnya nanti hujannya tambah deras dan saya tidak memabawa baju ganti lebih.
     Samapi dipertengahan perjalanan saya berhenti karena hujan semakin deras dan jalan yang saya lewati banyak lubangnya. saya tidak bisa melihat jalan karena hujan sangat deras, dan jalan tergenang air sehingga kita memutuskan untuk berhenti di SPBU kali jambe utuk berteduh menunggu hujan reda.
     Setelah hujan reda saya melanjutkan perjalanan ke sragen, saat sampai diGemolong ternyata mati lampu. saya sampai diSragen sekitar pukul 19.00 WIB,  Saya dan teman-teman tidak langsung pergi ke Pondok Pesantren Salamah Wabarokah tetapi saya pergi kerumah salah satu teman saya untuk sholat dan ganti baju terlebih dahulu. Sampai disana kita disambut baik oleh orang tua rita, saya disuruh bersih-bersih terlebih dahulu lalu sholat. Setelah itu saya disuruh makan oleh orang tua rita. Dan setelah makan saya melanjutkan perjalanan ke Pondok yang jaraknya kurang lebih 500m dari rumah rita.
     Saya sampai di pondok pesantren pukul 18.00 WIB, disana saya disambut nyai pondok pesantren tersebut dengan baik. Disana saya disuruh menunggu Mbak santri untuk dijelaskan dimana saya akan tidur. Disana sambil menunggu saya diberi tahu tentang pondok pesantren oleh bu nyaidan diberi teh anget. Setelah mbak santri sudah selesai mengurus santri yang lain, mbak santri mengajak saya pergi ke kamar. Sayaa diajak pergi ke kamar mbak-mbak santri.
     Disana saya dijelaskan tentang sejarah pondok, dan mereka bercerita kenapa mereka nyantri disana, beberapa alasan mbak-mbak santri kenapa mau nyantri adalah “ karena tuntutan orang tua, dan mereka ingin istiqomah dalam belajar tentang agama” alasan yang kedua adalah “mereka ingin dicarikan jodoh oleh abah dan nyai, yang tau akan agama dan yang bisa membawanya kejalan yang benar” katanya. Mbak santri juga bercerita tentang kegiatan-kegiatan mereka saat dipondok pesantren. Ada salah satu mbak-mbak yang tinggal dipondok dari kelas 1 SD sampai sekarang.
Setelah bercerita lama kita diajak berkeliling seisi pondok pesantren Salamah Wabarakah, disana terdapat  kamar diantaranya kamar al-hidayah, kamar sa’adhahy, kamar istiqomah, kamar al huda, kamar al-fafah, setiap kamar terdapat rak buku, lemari pakaian dan tumoukan kasur untuk tidur. Disana terdapat 10 kamar mandi, ada juga koperasi pondok sawaba, gudang, dapur dan aula perempuan yang diggunakan untuk belajar, mengaji, sholat, dan ada juga yang menggunakan untuk tidur.
     Sistem jaga disana dibagi menjadi 2 yaitu piket jaga malam dari selesainya kegiatan jam 9 malam sampai jam 2 pagi untuk membangunkan santri untuk melakukan sholat malam dan melakukan mujadah apabila tidak ikut mujadah didenda 2 ribu. Dan kedua adalah jaga dari jam 2 sampai subuh dan melanjutkan untuk masak. Disana yang belanja ke pasar adalah laki-laki agar tidak ribet.
Setelah berkeliling pondok pesantren kita kembali lagi kekamar untuk istirahat, disana saya bertanya kepada mbak-mbaknya peraturan apa saja yang ada di pondok pesantren tersebut, ini diantaranya tata tertib tersebut :
1.      Dilarang membawa hp (hp sudah disediakan oleh pondok ada 2)
2.      Harus ikut mujadah
3.      Apabila akan keluar darilingkungan pesantren harus pamit
4.      Malem jumat sholawatan
5.      Harus berwudhu sebelum tidur
6.      Pulang 1tahun 3 kali (mauludan, idhul adha, akhirusanah)
7.      Piket membersihkan lingkungan pesantren
8.      Dan masih banayak lagi.
     Setelah bercerita soal pondok pesantren kita disuruh tidur sama mbak nya, tetapi saya tidak bisa tidur sampai jam 12 malam, sssetelah itu saya mencoba untuk tidur . dan pada pukul 2 malam kita dibangunkan untuk sholat malam dan ikut ke aula untuk mujadahan, awalnya saya sangat kaget karena baru saya bisa tidur, lalu dibangunkan. Setelah saya terbangun saya wudhu lalu sholat malam dan naik ke aula untuk mujadahan yang dipimpin oleh nyai. Ternyata anak pondok tidak semua mudah dibangunkan mereka juga susah dibangunkan. Setelah selesai mujadah saya kembali kekamar, disana kita disuruh tidur kemabali nanti akan dibangunkan saat sholat subuh, Alhamdulillahnya saya bisa tidur.
     Setelah adzan subuh berkumandang saya dibangunkan untuk sholat, lalu saya naik keaula atas untuk sholat berjamaah. Setelah itu diajak untuk bersholawat untuk nabi. Saya turun dari aula sekitar pukul 6 pagi, setelah itu saya membantu menyiapkan makanan untuk adek-adek pesantren. Jumlah santri disana ada 110 santri yang 75 masih sekolah dan yang 35 tidak.
     Disana saya melihat pembagian makanan untuk para santri dan juga membantu, yang membuat saya kaget adalah mereka minum air langsung dari kran. Saya sayangat kaget kenapa minumnya langsung dari kran apa tidak ada air galon, lalu mbak santrinya menjawab kalau memang kegiatan apapun menggunakan air dari kran yang diambil dari sumur yang telah didoakan.
Setelah selesai sarapan, memakai sepatu dan bersiap untuk pergi ke sekoalh. Sebelum itu mereka berbaris untuk membaca doa bersama, dan menyanyikan yel-yel pesantren bersama-sama, setelah itu mereka bersalaman satu sama lain untuk berangkat kesekolah.

     Setelah selesai membantu masak dan memberikan makanan kepada santri dan ikut berdoa bersama, saya kembali kekamar untuk istirahat, sesampainya dikamar saya tidak jadi istirahat tetapi saya menghampiri seorang santri yang bernama anggun kelas 4 SD yang tidak masuk sekolah dan duduk dipojokan kamar. Lalu saya bertanya,
 “adek namanya siapa?” lalu dia jawab
 “nama saya anggun mbk, nama mbk siapa?”
saya “nama kakak annisa dek, kenapa adek tidak masuk?” dia menjawab
“saya sakit gatel mbak, udah beberapa hari tidak sembuh” jawabnya,
Lalu saya bertanya lagi “udah diobatin dek, apa masih sakit? Tadi makan belom?”
Dia menjawab “udah dikasih salep mbk, belom sarapan mbk. Jatahnya habis”
Lalu saya bertanya lagi dan memberikan satu bungkus roti “kenapa adek nyantri disini, apa alasannya? Ini rotinya dimakan yaa!!”
Sambil mengambil roti yyang saya berikan dia menjawab “makasih mbk, saya mondok disini dari kelas tk, asli saya dari pemalang. Ayah saya meninggal saat saya baru lahir, lalu ibu saya menikah lagi dengan orang daerah sisini mbk,lalu saya disuruh nyantri disni”
Saya beratanya lagi “apa adek tidak bosan mondok disini? Apa ada keinginan adek untuk pulang ikut ibu?”
Dia menjawab “pengen pulang mbk, kadang saya lelah. Tapi disuruh ibuk jadi mau saja”
Lalu saya berkata “ya sudah makasih yaa dek, lanjutin makan rotinya mbak mandi dulu” “iya mbak” sahutnya.
     Setelah saya berbincang dengan dek anggun saya berfikir, ternyata banyak juga yang mereka nyantri karena paksaan orang tua. Lalu saya mandi, setelah mandi kita diajak makan oleh mbak-mbak santri, setelah itu kita diajak keliling kelas untuk melihat sistem pengajaran disana, disana terdapat beberapa tingakatan yaitu tingakatan : kitab terbawah adalah kelas awamil, kedua adalah kelas Qaidah Sarfiyah, kelas ketiga yaitu imriti, kelas ke empat qaqaiedul iqrab mereka memulai kelas pukul 08.00, kelas kelima al fiah kelas tersebut adalah kelas pagi. Pukul 09.30 kelas jawahirul maknum kelas ini adalah kelas tinggi, sedangakan pukul 10.30 adalah kelas fathul wahab kelas ini adalah kelas tertinggi.
     Saya juga diberi tahu kitab apa saja yang ada disana untuk kelas awamil membahas kitab nahwu sharab dan kaidah nashar, kelas ke-2 menggunakan kitab juruwiyah dan kaidahsarafiyah, untuk kelas ketiga membahas kitab Qaidah Sarafiyah juz 1, kelas ketiga menggunakan kjuz kedua dan kitab Fatqul qarib, kitab ini adalah kitah Fiqiyah. Untuk kelas keempat kelas qaweiduliqra, dimana kelas ini tidak khatam dalam 1 tahun jadi dibuat dalam dua tahun khatam dan kitab yang diggunakan Maqhsud dan Takrib. Untuk kelas kelima adalah kelas tinggi yang membahas nahwu sorof  yang diampu oleh abah.



     Disana terdapat madrasah yang terdiri dari dua lantai, disamping kanan madrasah terdapat aula, depaan nya adalahmasjid, dan disamping kiri terdapat masjid. Dibelakang aula adalah pondok putra. Saya diajak masuk ke salah satu ruang kelas yang terdapat pembelajaran, disana kita tidak diperbolehkan untuk mengamati langsung atau ikut belajar disana, saya hanya boleh memfotonya saja. Setelah berkeliling kelas saya diajak mbak santri melihat bangunan masjid baru. Setelah kita mengamati masjid baru, kita kemabli ke kamar untuk istirahat, sesampainya dipndok saya membantu mbak santri untuk memotongi sayuran dan tidak terasa sudah adzan dzuhur, lalu saya pergi berwudhu dan naik keaula untuk sholat dzuhur. Setelah itu saya diperbolehkan untuk istirahat tidur sampai jam 14.00.
     Pada pukul 13,30 adek-adek pulqang dari sekolah, merka langsung pergi kekamar untuk beberes dan menyiapkan pakaian untuk ngaji. Merekaada yang mandi, nyuci pakaian, mengangkat jemuran, dan ada juga yang makan. Setelah tepat pukul 14.30 mereka pergi ke madrasah untuk ngaji. Setelah selesai ngaji sekitar pukul15.30 para santri melaksanakan sholat ashar diaula bersama nyai dan dilanjutkan membaca sholat al wakiah. Setelah selesai mereka istirahat, ada yang makan dan mandi dan bersiap-siap untukmengaji bersama abah diaula.
     Pukul 16.30 saya ikut pergi keaula bersama semua santri untuk ikut mendengarkan abah, diaula abah membacakan arti dari sebuah kitab yang tidak ada sandanganya atau biasa disebut arab gundul. Dan santri harus mengartikan dan memberi harokat, pukul 17.30 ngaji selesai dan para santri diperbolehkan kembali ke pondok.
     Setelah adzan magrib berkumandang saya naik keaula untuk sholat magrib dilanjutkan dengan mujadahan smapai sholat isya, setelah sholat isya selesai kita turun kekamar untuk membereskan pakaian dan berpamitan kepada bu nyai karena sudah mengizinkan untuk live in. Saya pulang dari pondok sekitar pukul 20.30. karena sudah cukup malam saya tidak langsung pulang ke kartosuro, saya menginap ke rumah teman saya.



Rabu, 21 Maret 2018

Dilematika Antara Kebutuhan dan Keinginan

Nama : An Nisaa’
Nim : 175231056
Kelas : PBS 2B
Dilematika Antara Kebutuhan dan Keinginan
Membedakan Kebutuhan dan Keinginan adalah salah satu masalah yang dialami oleh banyak orang. Mestinya, baik dalam perencanaan keuangan atau lainnya, harus bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan. Hal ini berguna untuk hidup selamat dari kekurangan atau goncangan akibat dari mis-manajemen atau suatu kesalahan tindakan pada saat proses pencapaian tujuan sedang berlangsung.
Banyaknya keinginan yang tak sebanding dengan kemampuan salah satu masalahnya. Contoh yang sering mengalami masalah ini adalah seorang mahasiswa. Banyak mahasiswa yang tidak bisa membedakan apa itu kebutuhan dan keinginan. Mereka lebih mementingkan ego mereka. Padahal tujuan secara finansial adalah untuk kemandirian. Namun akibat tidak mampu menahan godaan diri sendiri atau keinginan dalam membelanjakan uang, yang terjadi justru sebaliknya.
Sebagai contohnya seorang mahasiswa mau memilik laptop buatan apple hanya untuk membuatnya terlihat keren padahal dia sudah mempunyai laptop merk acer. Itu bisa dikatakan sebagai keinginan, karena pada dasarnya kurang bermanfaat. Tapi apabila laptop tersebut dibeli oleh seorang programmer, desainer,dan profesi lain yang membutuhkan produk laptop berkemampuan mumpuni, tentu itu bisa disebut sebagai kebutuhan. Nah dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kebutuhan dan keinginan bisa berbeda-beda sesuai dengan profesi dan situasi.
Apabila kita terlalu mengumbar keinginan ketika belanja, berapa pun uang yang di punya pasti akan merasa kekurangan. Apabila ini terus berlanjut akan menyebabkan krisis keuangan atau juga bisa disebut pengeluaran membengkak. Dasar untuk mengetahui kebutuhan adalah fakta, fakta adalah kenyataan yang sudah diketahui. Misalnya kebutuhan transportasi dan lain-lain.
Dalam konsep manajemen kebutuhan bisa dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan penting dan kebutuhan mendesak, misalnya sandang, papan dan pangan ini contoh untuk kebutuhan penting. Sedangakan untuk kebutuhan mendesak adalah pengembangan karir, kebutuhan ini juga biasa disebut dengan keinginan. Meski harus memperhatikan kebutuhan tapi idealnya juga harus memperhatikan keinginan agar hidup terlihat dinamis, selalu ada kemajuan dan perkembangan tidak hanya monoton.
Kebutuhan sendiri secara bahasa adalah segala hasrat yang timbul dalam diri manusia jika tidak terpenuhi dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Barang-barang yang termasuk dalam kebutuhan juga memberikan aspek psikologis yang menjadi alasan makhluk hidup dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya. Karena pada dasarnya manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Kebutuhan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, harus dipenuhi untuk kelansungan hidupnya, tidak dapat ditiadakan, manusia tidak berdaya tanpanya, dapat menimbukan kematian bila tanpanya.
Sedangakan keinginan adalah segala hasrat yang timbul dari dalam diri manusia yang apabila tidak dipenuhi tidak mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Sebenarnya keinginan harus dipenuhi, agar manusia bisa lebih puas dalam meningkatkan kesejahteraannya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari keinginan, keinginan bersifat tidak terbatas, dapat ditunda atau tidak dipenuhi, tidak mengancam kelansungan hidup manusia, keinginan bersifat komplemen atau berdasarkan gengsi, merupakan perwujudan kebutuhan tersier.
Ada beberapa cara untuk mengelola kebutuhan dan keinginan yaitu jangan melihat barang dari brand atau merknya saja, misalnya baju ditoko A biasa tapi bermerk dan tentunya mahal sedangkan ditoko B bajunya murah dan model baju tersebut bagus. Tetapi disisi lain ada kebutuhan yang lain yang harus dibeli misalnya membeli buku untuk belajar. Apabila membeli memilih membeli baju ditoko B dan membeli buku yang harganya setara dengan toko A, itu berarti bisa menerapkan prinsip mengelola kebutuhan dan keinginan. Tetapi jika lebih membeli baju ditoko A, berarti belom mengerti apa itu kebutuhan dan keiginan.
Cara yang kedua jangan sering nongkrong dicafe, restoran. Karena harga makanan dicafe dan diwarung makan biasa bisa beda setengahnya. Lebih baik makan diwarung biasa atau membawa bekal dari rumah dan uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan lainya yang lebih penting, dari pada digunakan untuk membeli makanan direstoran yang diinginkan agar terlihat “umum batur” katanya.
Cara yang ketiga adalah mencari kesibukan lain seperti halnya olahraga, membaca buku. Nantinya, hal ini tidak hanya akan membantu kita menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu tetapi mengontrol diri untuk menyiapkan kebutuhan setiap harinya.bahkan termasuk untuk mengontrol pengeluaran setiap hari yang lebih mengacu pada kebutuhan bukan keinginan semata.
Cara yang keempat adalah dengan memperhatikan budget. Budget adalah hal yang paling penting dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan. Apabila tidak mempunyai uang pasti hasrat untuk menginginkan sesuatu yang tidak bermanfaat itu tidak terealisasikan dan hanya akan memikirkan kebutuhan mendesak saja yang dipikirkan. Sedangkan jika uang banyak pasti akan membeli hal-hal yang kurang bermanfaat.
Cara yang kelima adalah yang paling penting yaitu kurangi follow olshop. Karena dengan sosial media bisa membuat manusia menjadi konsumtif, cara termudah untuk mengatasinya dengan cara unfollow toko-toko online atau sering disebut olshop. Karena dalam olshop selalu memeperlihatkan barang-barang yang lucu sehingga akan menarik konsumen padahal pada dasarnya barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan, mereka membelinya hanya untuk melampiaskan hasrat atau keinginannya yang tidak terbatas sedankan kebutuhan tidak terlalu difikirkan.
Kebanyakan dari kita mungkin masih belum dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kemudian dengan mudahnya mengeluarkan uang ataupun tenaga untuk memenuhi keinginan yang dianggap sebagai kebutuhan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keinginan itu bisa menjadi sumber kemajuan dan bisa menjadi sumber penderitaan. Kuncinya adalah kontrol diri sendiri dan pengetahuan tentang diri sendiri. Sedangakan kebutuhan harus dipenuhi sesuai dengan porsinya agar tercapai hidup yang sejahtera. Jadi mulai dari sekarang harus membuat skala prioritas. Sehingga yang perlu diingat adalah penuhi keinginan dengan baik dengan tidak mengabaikan kebutuhan.


Senin, 26 Februari 2018

Sunan At Tirmidzi jilid 2, IAIN SURAKARTA

Nama : An Nisaa’
Nim : 175231056
Perbankan Syari’ah 2B
Iain Surakarta




SUNAN AT-TIRMIDZI JILID II

Mencari sebuah kitab hadist terjemah dan aslinya sangat menyusahakan ditambah belum pernah melihat seperti apa kitab hadist asli seperti apa, pertama mencari kitab terjemahannya terlebih dahulu, lalu mencari kitab aslinya. Bingung itu jelas, cara mencari kitab nya pun juga tidak bisa. Setelah lama mencari, dan bertanya kepada orang yang ada diperpustakaan akhirnya menemukan kitab asli yaitu kitab hadist Sunan At Tirmidzi.
            Kitab Hadits karya Imam Al Hafizh Abu Isa Muhammad bin ‘Isa bin Surah At Tirmidzi yang berjudul Sunan At Tirmidzi Jilid II ini berukuran panjang 23cm dan tebalnya 5cm, 322 halaman. Dalam kitab nya At-Tirmidzi membagi menjadi 4 jilid kitab. Dalam kitab asli hanya ada bahasa Arab dari depan sampai belakang buku.
            Ada banyak penerjemah yang menerjemahkan Kitab karya At Tirmidzi ini, salah satunya diterjemahkan oleh Drs. H. Moh Zuhri, Dipl, Tafl, dkk. Diterbitkan oleh CV. Asy-Syifa’ Semarang. Cetakan pertama kitab ini pada Oktober 1992. Yang terdiri dari 10 bab pokok dan teridiri dari beberapa sub bab. Dalam kitab ini membahas tentang Puasa sampai dengan Had. Dalam kitab terjemah ini sedikit berbeda dengan kitab aslinya walaupun didalamnya sama-sama menjelaskan tentang hal yang sama dan ada bahasa arabnya, dalam kitab terjemahan bahasa arabnya hanya ada hadist nya saja, sedangkan Bahasa Indonesia-nya untuk arti dari hadist.
Bab pertama membahas tentang Puasa dari Rasulullah SAW, Haji dari Rasulullah SAW, susunan,Thalaq dan Il’an dari Rasulullah SAW, jual beli dari Rasulullah SA, hukum dari Rasulullah SAW, diyat (tebusan)  dari Rasulullah SAW, hudud (hukuman ) dari Rasulullah SAW,nikah dari Rasulullah SAW, dan bab terakhir tentang Jenazah dari Rasulullah SAW. Dalam kitab terjemah banyak arti-arti dari kitab asli yang ditulis Abu isa.
Berikut ini adalah salah satu hadist dari kitab Sunan At Tirmidzi jilid II tentang tidak boleh mendahului bulan ramadhan dengan puasa.

Abu isa nama panggilan At Tirmidzi, lahir di tahun 209 Hijriyah. Beliaumenuntut ilmu sedari masih kecil. Abu Isa mempunyai beberapa guru yaitu Ishaq bin Rahawaih, Imam Muslim, dan Imam Bukhari. Imam Bukhari adalah sosok guru yang menginspirasi terhadap Abu Isa beliau yang mengajarkan tentang ilmu hadist. Ini beberapa hasil karya nya Al ‘ilal dan Al Jami (Sunan At-Tirmidzi) kitab ini adalah yang paling berpengaruh atau yang paling bermanfaat.
Beliau mengalami sakit mata atau kebutaan pada masa tua, banyak yang mengatakan beliau buta dari lahir, tetapi itu salah. Beliau Buta karena seringnya bepergian jauh untuk mencari ilmu. Beliau wafat pada senin 13 rajab tahun 279 hijriyah dalam usia 70 tahun.
Refleksi:
Kitab Sunan At Tirmidzi adalah kitab pertama yang saya buka dan saya pahami, terdapat banyak kekurangan dan kelebihan dari kitab asli maupun kitab terjemahan. Dalam kitab asli, banyak tulisan arab yang hilang, dan banyaknya arab gundul yang sulit untuk dipahami untuk orang awam seperti saya. Sedangkan dalam kitab terjemahan banyak bacaan-bacaan yang terbalik, kertas yang digunakan juga kurang bagus kualitasnya. Akan tetapi dengan adanya kitab terjemahan tidak perlu pusing untuk menerjemahkan sendiri kitab asli. Kita tinggal melihat saja apakah sudah sama antara kitab asli dan terjemahan.

  

Minggu, 04 Februari 2018

pendekatan studi islam dalam teori dan praktek

Nama : An Nisaa’
Nim : 175231056
Kelas : 2B
Nama penulis  : DR.H.M.ATHO MUDZHAR
Judul Buku      : Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek
Tahun Terbit    : 2011
Penerbit           : Pustaka Pelajar
Kota Terbit      : Yogyakarta
PENDEKATAN STUDI ISLAM DALAM TEORI DAN PRAKTEK
DR. H.M.ATHO MUDZHAR

BAB I
ISLAM SEBAGAI SASARAN STUDI DAN PENELITIAN
Ilmu yang membahas tentang hukum alam yang terjadi atau keteraturan-keteraturan dari alam. Sedangkan, Ilmu alam  bersifat mencari kesalahan yang berulang dari sebuah gejala-gejala alam, lalu diangakat menjadi teori, hukum.
Yang dimaksud islam sebagai wahyu adalah Allah menyampaikan wahyu yang berupa al-Quran dan Hadis lewat nabi Muhammad. Karena masih banyak umat Islam yang mempermasalahkan penafsiran hadist, jadi banyak metode untuk mencari bukti dari Hadis dari metode yang dilakukan secara pribadi dan secara berkelompok. Sama seperti al-Quran yang membutuhkan studi mendalam, dalam hadis pun usaha ini perlu dilakukan juga. Seperti hadis yang dibukukan dalam kitab-kitab fikih juga menjadi persoalan, semua itu menjadi pertanyaan yang perlu dikaji menggunakan studi dalam bidang Hadist.
Dalam meneliti agama yang pertama diteliti adalah persoalan mengamati perilaku, mental dan proses mental manusia secara alamiah. Yang  kedua adalah isi naskah atau sumber-sumber ajaran agama,s esuatu dapat dikatakan ilmu apabila dapat diukur dan dibuktikan.  Dalam penelitian ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu masyarakat dalam pemikiran keagamaan dikarenakan banyaknya adat dan budaya maka pemikiran masyarakat sangat berpengaruh. Lalu adalah perbedaan geografi dan wilayah juga bisa mempengaruhi, dan bisa dijadikan sasaran penelitian. Yang ketiga adalah interaksi anatara pemeluk suatu agama dengan pemeluk agama lainnya. . Ilmu budaya tidak berulang sifatnya melainkan mempunyai keunikan sendiri. Ilmu alam dan ilmu budaya masih berkaitan dengan ilmu sosial karena ilmu sosial masih bisa dibuktikan kembali kebenarannya.

Berbagai macam produk sejarsh seperti teologi syi’ah, konsep khulafah rasyidin, seluruh bangunan sejarah islam era klasik, tengah, dan modern. Ada pula sejarah politik, ekonomi,sosial dan masih banyak lagi salah satunya adalah masjid di Jawa yang mempunyai banyak kesamaan dengan bentuk pagoda, karena semua itu perlu dijadikan sasaran penelitian.

BAB 2
METODOLOGI PENELITIAN AGAMA PEMBEDAAN PENELITIAN AGAMA DAN KEAGAMAAN
Untuk ilmu agama lebih baik menggunakan metode penelitian yang terbuka karena adanya ushul fiqh dalam hukum agama Islam dan ilmu mustahal hadis adalah metode yang menilai ketepatan kekuatan sabda-sabda nabi Muhammad SAW. Sedangkan ilmu keagamaan sebaiknya menggunakan ilmu sosial karena sasarannya adalah agama sebagai ilmu sosial yang baru dirintis dan belum banyak pengalaman. Banyak para ahli yang mendebatkan apakah agama dan keagamaan bisa diteliti. Salah satu ahli yang mengemukakan tentang agama dan keagmaan dapat dijadikan sasaran penelitian, karena agama sebagai doktrin sedangkan keagamaan sebagai ilmu sosial. Ilmu agama lebih bersifat penelitian budaya sedangkan penelitian keagamaan bersifat sosiologis dan belum mencerminkan arti penelitian agama. Perbedaan tersebut dapat membedakan jenis metode penelitian yang diperlukan.
Teori tidak perlu digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Karena penelitian itu harus melahirkan sebuah teori, bukan menggunakan teori sebagai bahan penelitiannya bahkan menggunakannya sebagai sebuah studi pendekatan juga tidak bisa apabila hanya menggunakan satu studi pendekatan karena mendapatkan penemuan yang cenderung sempit. Banyak orang mengemukakan ilmu sosial lebih dekat dengan ilmu alam dan ilmu budaya, kaum peneliti cenderung meletakkan ilmu sosial lebih dekat dengan ilmu budaya karena tingkah laku sosial  yang selalu mengacu pada aturan tingkah laku atau kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat.
Mereka lebih memilih menggunakan studi lapangan sedangkan teori digunakan untuk tolok ukur sebuah penelitian untuk membatasi pengertian-pengertian yang dikumpulkan. Penelitian agama yang menggunakan metode budaya bisa dilakukan menggunakan berbagai cara seperti studi naskah, studi langsung, dan studi pemikiran
Grounded research adalah salah salah satu cara yang dapat digunakan untuk penelitian agama. Ada tiga pokok yang menjadi ciri grounded research :
1.      Adanya data yang menjelaskan sebuah sebab akibat sehingga membentuk suatu sistim secara utuh.
2.      Adanya tujuan untuk merumuskan sebuah teori
3.      Menggunakan analisis pembandingan agar dapat digunakan oada tiap kategori.
Kelemahannya adalah sulit untuk mencari kapan penelitian harus berhenti. pendekatan yang digunakan bisa gagal karena adanya data yang baru masuk. Kekuatannya adalah data yang diterima lebih mendalam karena penelitian dilakukan secara langsung ke lapangan.  Salah satu contoh yang menggunakan metode grounded research adalah masjid dan bakul keramat.

BAB 3
PENYUSUNAN DESAIN PENELITIAN AGAMA

Desain penelitian agama sebagai gejala budaya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1.      Perumusan masalah dalam penelitian
2.      Menjabarkan sebuah masalah penelitian
3.      Memahami kegunaan dan perubahan secara drastis sebuah penelitian
4.      Metode-metode dalam pengumpulan data
5.      Rencana penyusunan laporan penelitian
Penelitian agama bisa menggunakan beberapa desain penelitian baik yang bisa digunakan dalam penelitian budaya maupun penelitian sosial.

BAB 4
TEORI-TEORI TENTANG JATUHNYA DAULAT BANI UMAYYAH DAN BANGKITNYA DAULAT BANI ABBASIYYAH

Jatuhnya daulat bani ummayah pada tahun 750M dan bangkitnya daulat bani abbasiyah sangat menarik perhatian. Banyak yang mengemukakan bahwa itu adalah suatu revolusi dalam arti yang sebenarnya.
Pada zaman kedaulatan bani abbasiyyah sering disebut juga masa keemasan agama islam atau puncak kejayaan agama islam,karena semakin melebarnya ajaran-ajaran islam, dan semakin banyak nya ilmu-ilmu tentang agama islam berkembang seperti ilmu kalam, dll. Pada masa sebelum revolusi ideologi sangat dikritik keras oleh masyarakat karena kelalaiannya dalam lembaga-lembaga sosial, lalu ada juga tentang pengkritikan kaum intelektual dan juga revolusi tidak hanya dipelopori oleh kaum bawah melainkan juga dari kaum penguasa.
Teori-teori tentang kebangkitan bani abbasiyah ada beberapa macam yang pertama teori pengelompokan kebangsaan, kedua teori pengelompokan atas dasar paham keagamaan dan yang ketiga adalah pengelompokan tentang kesukuan dalam teori ketiga mengemukakan bahwa banni abasiyyah menang karena dibantu oleh beberapa suku yang ada. Teori yang keempat adalah teori tentang ekonomi.


Tugas Akhir Metodologi Studi Islam

Nama : An Nisaa’ NIM : 175231056 Kelas : Perbankan Syariah 2B IAIN SURAKARTA Refleksi Saya sebagai Mahasiswa Islam terhadap Warun...